Sabtu, 08 Maret 2014

Urang Aring

A. Sejarah Urang - aring

Urang aring merupakan tanaman liar bertangkai banyak, tumbuh di tempat terbuka seperti di pinggir jalan, tanah lapang, pinggir selokan. Tanaman ini dapat hidup di daerah mulai dari tepi pantai sampai ketinggian 1.500 m diatas permukaan laut. Tinggi tanaman mencapai 80 cm, posisi tumbuh tegak kadang-kadang berbaring.
Asal tanaman urang aring masih belum diketahui dengan pasti. Pada umumnya tanaman ini tumbuh di Indonesia sebagai tanaman liar yaitu terdapat di Sumatera, Jawa, Madura dan Maluku.
Telah dilakukan telaah titokimia ekstrak eter minyak bumi herba urang – aring (Elicta prostrata L, Asteraceae). Hasil kromatografi lapis tipis preparatif menunjukkan ekstrak tersebut mengandung steroid.
Berdasarkan analisis spektroskopi inframerah dan ultraviolet- sinar tampak, streroid tersebut diduga ( 3-sitosterol dan saponifikasi ekstrak) menghasilkan satu senyawa karotenoid yang teroksigenasi.
Tanaman ini merupakan tanaman obat herba, seluruh bagian tanaman baik segar maupun kering dapat menyembuhkan berbagai penyakit,  sebagai obat luar dan untuk diminum, tanaman ini sudah diteliti oleh ahli farmasi. Dalam industri kosmetika telah diproduksi menjadi minyak rambut urang aring dan sampo urang aring yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia.

B. Manfaat dan Kegunaan

Manfaat tanaman urang aring, untuk penyembuhan penyakit yaitu dengan herba segar dilumatkan dibubuhkan ke tempat yang sakit, atau herba segar direbus, untuk cuci pada : Eczema, tinea pedis (jamur), koreng (termasuk koreng di kepala), luka berdarah, gusi bengkak, penyubur rambut.
Seluruh bagian tanaman baik segar maupun kering dapat digunakan untuk pengobatan baik sebagai obat luar maupun untuk obat penyakit dalam, seperti :
Menghentikan perdarahan pada muntah darah (hematemesis), batuk darah (hemoptoe), mimisan (epistaxis), kencing darah (hematuria), berak darah (melena), perdarahan rahim (uterine bleeding).
Chronic hepatitis, diare.
Kurang gizi pada anak (infantile malnutrition).
Keputihan (leucorrhoe).
Rambut memutih (ubanan) pada usia muda.
Neurasthenia.

C. Kandungan kimia

Ecliptine, Terthienylmethanol, 2–(Buta-1,3-diynyl) -5-(but-3-en-1-ynyl) thiophene, 2-(Buta-1,3 diynyl)–5-(4–chloro–3–hydroxybut -1-ynyl) thiophene, 5-(3-Buten-1-ynyl)-2,2’-bithienyl-5’-methyl acetate, wedelolactone.
Daun Elicta alba mengandung alkaloida, soponin, flavonoida dan tamin.

Sifat Kimia dan Efek Farmakologis

Manis, asam, sejuk. Menghentikan perdarahan. (Hemostatic), menurunkan panas (antipyretic), anti racun (antitoxic), herba ini masuk meridian hati dan ginjal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar