Selasa, 04 Maret 2014

Proses Fermentasi

Proses Fermentasi

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hydrogen. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.
Pada Erlenmeyer A di tuangkan gula (glukosa) sebagai bahan dari fermentasi alcohol. Massa gula sebagai bahan utama memberikan pengaruh yang jelas terhadap hasil proses fermentasi. Dengan massa yang semakin banyak maka hasil proses fermentasi semakin banyak pula waktu yang di perlukan untuk memudarkan metilin blue menjaadi bening (jika metilin blue yang di teteskan dalam jumlah sama) akan semakin cepat karena bahan dasar yang di larutkan lebih banyak dengan volume air yang sama. Massa gula juga berpengaruh terhadap kenaikan suhu. Semakin banyak massa gula, kenaikan suhu akan semakin tinggi. Selain itu, massa juga berpengaruh terhadap volume air yang di hasilkan dari proses fermentasi, jumlah gelembung, aroma dan rasa. Semakin banyak massa maka penambahan volume hasil fermentasi, jumlah gelembung, aroma dan rasa. Pada percobaan di gunakan air hangat karena proses fermentasi lebih cepat pada keadaan gelap dan hangat. Penjemuran set alat di bawah sinar matahari  di lakukan untuk mempertahankan kondisi hangat sehingga proses fermentasi akan lebih cepat daripada di lakukan di dalam ruangan.
Pada Erlenmeyer B di tambahkan metilin blue untuk membuktikan CO2 sebagai hasil fermentasi. Semakin cepat pudarnya warna air menandakan bahwa CO2 yang dihasilkan semakin banyak. Namun, pudarnya warna air bergantung pula dengan banyaknya metilin blue yang di teteskan pada air tersebut. Semakin banyak tetesan metilin blue maka semakin lama pudarnya warna air meskipun CO2 yang di hasilkan sama dengan CO2 yang di hasilkan oleh Erlenmeyer lain yang lebih sedikit di tetesi metilin blue.
Pada Erlenmeyer C hanya di isi dengan air saja bertujuan untuk menyeimbangkan tekanan yang terjadi pada Erlenmeyer A karena terjadinya perubahan suhu akibat di jemur di bawah sinar matahari.
Mengukur perubahan suhu yang terjadi di lakukan untuk membuktikan ATP sebagai hasil fermentasi karena ATP  hasil fermentai di ubah menjadi energy panas sehingga akan terjadi kenaikan suhu pada larutan gula sebagai bahan dasar fermentasi.
Bertambahnya H2O pada Erlenmeyer A menandakan bahwa fermentasi juga menghasilkan  H2O. H2O yang di hasilkan berupa gelembung-gelembung yang kemudian akan mencair menjadi air.
Pengamatan terhadap aroma dan rasa di lakukan untuk membuktikan bahwa fermentasi menghasilkan alcohol yang beraroma asam( seperti bau tape) dan rasanya manis asam.
Dalam penelitian ini, tidak di dapatkan selisih waktu dan suhu yang teratur seperti yang ada dalam teori karena dalam percobaan terjadi human error diantaranya
1.      Kurang teliti dalam pengukuran suhu
2.      Perbedaan metilin blue yang di teteskan dalam Erlenmeyer A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar