Sabtu, 08 Maret 2014

Bagian dan Fungsi Jantung


Bagian Dan Fungsi Jantung Manusia

Fungsi jantung manusia – Sebagai organ tubuh yang paling penting dalam kehidupan manusia, jantung mengambil peranan yang vital. Kita sering melihat banyak slogan tentang kesehatan untuk menjaga kesehatan jantung bisa terlihat dimana pun, bukan hanya sekitar rumah sakit. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar dari kita masih tidak menyadari betapa pentingnya kesehatan jantung ini pada tubuh manusia.

Fungsi Jantung Manusia

Mengapa fungsi jantung manusia dikatakan vital untuk kehidupan seperti juga pada fungsi hati manusia? karena jantung bekerja untuk memompa darah ke seluruh tubuh manusia. Darah bisa dibayangkan sebagai sarana transportasi yang menghantarkan sari makanan ke seluruh organ tubuh, berikut juga dengan oksigen. Jadi ketika fungsi jantung menjadi terganggu seperti munculnya ciri ciri penyakit jantung, sudah bisa dibayangkan bagaimana tubuh kita akan bekerja secara maksimal.
Jantung pada terletak di dalam rongga dada. Dengan ukuran jantung yang hanya sebesar kepalan tangan pemiliknya dengan berat sekitar 300 gram.  Jantung yang berfungsi dalam sistem sirkulasi untuk memompa darah memiliki empat ruang yang membaginya, yaitu :
  • atrium sinister (serambi kiri)
  • atrium dexter (serambi kanan)
  • ventrikel sinister (bilik kiri)
  • entrikel dexter (bilik kanan)
fungsi jantungJantung adalah sebuah rongga organ yang tersusun dari otot (miokardium). Pada bagian jantung lapisan luar dilapisi oleh selaput jantung (perikardium). Kemudian perikardium terdiri atas 2 lapisan yang lapisan luarnya  disebut lamina panistalis dan lapisan dalam yang menempel pada dinding jantung disebut lamina viseralis. Di antara kedua lapisan tersebut ada semacam ruangan kavum perikardii yang berisi cairan perikardii. Cairan ini berfungsi untuk menahan gesekan pada bagian dalam jantung dilapisi endokardium.
Dari empat ruangan pada bagian jantung tersebut memiliki fungsi yang saling berkaitan sama seperti bagian otak dan fungsinya, seperti berikut :
1. Atrium - yaitu seperti ruangan pada jantung sebagai tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Antara atrium kiri dan ventrikel kiri terdapat katup yang disebut valvula bikuspidalis (katup berdaun dua). Katup pada atrium ini memiliki fungsi mencegah darah dalam ventrikel kiri agar tidak mengalir kembali ke atrium kiri saat jantung mengalami kontraksi.
2. Ventrikel – seperti juga pada atrium yang mempunyai otot namun lebih tebal, hal ini dikarenakan bagian ventrikel berguna memompa darah keluar jantung. Antara bagian jantung atrium kanan dengan ventrikel kanan terdapat katup yang disebut valvula trikuspidalis (katup berdaun tiga). Fungsi jantung pada katup ini yaitu mencegah darah dalam ventrikel kanan agar tidak mengalir kembali ke atrium saat jantung sedang kontraksi.

Fungsi Jantung Manusia

Seperti yang telah disebutkan di atas, kedua bagian jantung yakni atrium dan ventrikel memegang andil terbesar dalam fungsi jantung manusia. Di bawah ini beberapa fakta tentang jantung manusia :
  • Pada jantung manusia akan berdetak sekitar 100.000 kali per hari yaitu, sekitar tiga miliar ketukan dalam seumur hidup
  • Jantung dewasa mampu berdetak sampai dengan sekitar 60 sampai 80 kali per menit
  • Pada bayi yang baru lahir jantung akan berdetak lebih cepat dari jantung dewasa, yaitu sekitar 70 -190 denyut per menit
  • Jantung memompa sekitar 6 liter (5,7 liter) darah ke seluruh tubuh
  • Jantung terletak di tengah dada, biasanya menunjuk sedikit ke kiri
Summary
Article Name
Bagian Dan Fungsi Jantung Manusia
Author
Description
fungsi jantung manusia merupakan organ yang sangat vital. Mengapa dikatakan seperti itu? Disini akan kami ulas bagian jantung dan fungsinya

Injeksi

A. Injeksi Intramuscular :
  • Adalah memasukkan sejumlah zat/cairan ke dalam otot dengan jarum suntik.
  • Cairan yang digunakan biasanya dalam jumlah kecil, antara 0,5-10 cc.
  • Obat yang sering diinjeksikan cara im : metoclopramide, codein, suntikan KB, macam2 vaksin.
  • Lokasi untuk penyuntikan im :
    • Daerah glutea : penderita dipersilahkan berbaring
    • Daerah deltoid : penderita boleh berdiri atau duduk
    • Daerah paha : penderita boleh berbaring atau duduk.
  • Prosedur im :
    • Bersihkan kulit tempat menyuntik dengan kapas alkohol
    • Pegang daerah kulit dan otot yang akan disuntik kemudian tusukkan jarum suntik dalam posisi 90⁰ atau tegak lurus, tindakannya harus tepat dan cepat
    • Setelah jarum sepenuhnya masuk, lepaskan pegangan tangan anda
    • Tarik perlahan pendorong syringe dan lakukan aspirasi untuk memeriksa apakah jarum syringe yang ditusukkan masuk ke pembuluh darah atau tidak. Jika tampak darah, jarum segera dicabut dan daerah bekas tusukan ditekan dengan kapas alkohol. Lalu lakukan injeksi di lokasi lain dengan menggunakan jarum baru.
B. Injeksi Intra Dermal :
  • Adalah memasukkan sejumlah zat/cairan ke lapisan di antara kulit dengan jarum suntik.
  • Cairan yang disuntikkan biasanya dalam jumlah yang sangat kecil 0,1-0,5 cc.
  • Obat yang sering diberikan dengan cara injeksi intradermal adalah kostrikosteroid dan tes mantoux.
  • Prosedur :
    • Bersihkan daerah penyuntikkan dengan kapas alkohol
    • Regangkan daerah kulit yang akan disuntik, lalu tusukkan ujung jarum suntik dalam posisi 10⁰ , posisi lubang jarum mengarah ke permukaan atas.
    • Lalu posisi jarum disejajarkan kulit sampai jarum menembus lapisan antara stratum corneum. Panjang jarum yang masuk tidak perlu seluruhnya ditusukkan tapi disesuaikan dengan kebutuhan.
    • Jika sudah yakin bahwa jarum sudah berada di antara lapisan kulit, larutan dalam syringe boleh diinjeksikan.
    • Jika posisi injeksi sudah benar, maka permukaan kulit akan tampak menggembung, seperti tanda fluktuasi.
    • Setelah semua larutan diinjeksikan, jarum dicabut perlahan-lahan dan kulit daerah bekas tusukan dihapus dengan menggunakan kapas alkohol.
C. Injeksi Subkutan (sc) :
  • Adalah memasukkan sejumlah zat/cairan ke bawah kulit dengan jarum suntik.
  • Cairan yang disuntikkan biasanya dalam jumlah kecil.
  • Lokasi penyuntikan :
    • di paha bawah bagian depan
    • di perut, bagian bawah umbilicus
  • Prosedur :
    • Bersihkan kulit tempat akan dilakukan penyuntikan dengan kapas alkohol
    • Pegang daerah kulit yanga kan disuntik, kemudian tusukkan ujung jarum suntik dalam posisi miring 45⁰
    • Jika jarum sudah masuk semuanya, lepaskan pegangan tangan anda
    • Jika yakin bahwa jarum sudah masuk di ruang subcutaneus, larutan dalam syringe boleh diinjeksikan
    • Setelah larutan semuanya sudah diinjeksikan, jarum dicabut perlahan-lahan dan kulit daerah bekas tusukam ditekan denganmenggunakan kapas alkohol.
D. Injeksi Intra Vena  (iv) :
  • Adalah memasukkan sejumlah zat/cairan ke dalam sistem peredaran darah melalui vena dengan jarum suntik.
  • Efek zat akan sangat cepat menyebar ke seluruh bagian tubuh penderita, karena langsung masuk ke pembuluh darah.
  • Risiko injeksi iv :
    • Infeksi : terutama oleh Staphylococcus aureus dan Candida albicans
    • Phlebitis : iritasi vena bukan karena infeksi bakterial
    • Infiltrasi : zat yang disuntikkan masuk ke jaringan sekitar.
    • Embolism : gumpalan darah, massa padat atau udara menyumbat pembuluh darah, terutama pada pemberian central iv. Udara sebanyak 30 ml dapat mengancam sirkulasi darah. Jika sekaligus banyak, maka dapat merusak sirkulasi pulmonal dan mengancam jiwa. Udara yang sangat besar (3-8 ml/kgBB) dapat menghentikan jantung.
  • Injeksi IV ada 2, yaitu : sentral dan perifer. IV perifer dibagi menjadi 2 lagi, yaitu IV kontinu (infus) dan IV intermitten.
  • Lokasi penyuntikan : (penderita boleh duduk atau berbaring)
    • v. mediana cubiti
    • v. basilica
    • v. antebrachial medianus
    • v. cephalica
  • Prosedur penyuntikan :
    • Palpasi daerah lengan atau fossa cubiti untuk menetukan lokasi dan memilih vena.
    • Pasang manset tourniquet sekeliking lengan atas.
    • Bersihkan kulit tempat menyuntik dengan kapas alkohol.
    • Lokasi penyuntikan ditahan dengan ibu jari penyuntik, kemudian mulai tusukkan jarum suntik syringe secara hati-hati.
    • Tusukkan jarum syringe secara miring sambil menyususr vena yang akan ditusuk.
    • Tarik perlahan pendorong syringe dan lakukan aspirasi untuk memeriksa apakah jarum syringe yang kita tusukkan sudah benar masuk ke pembuluh vena atau belum. Jika tampak darah, berarti jarum sudah menembus vena. Jika masih belum tampak darah, susuri sampai berhasil.
    • Jika sudah tampak darah, lepaskan tourniquet lalu injeksikan cairan dalam syringe dengan cara menekan pendorong syringe secara perlahan.
    • Setelah cairan dalam syringe sudah habis, cabut jarum perlahan kemudian kulit bekas tusukan tekan dengan hati-hati dengan kapas alkohol, kemudian boleh ditutup dengan plester.
  • Pemberian IV continue :
    • Dimaksudkan untuk memberikan cairan/zat dalam jumlah cukup banyak dan dalam waktu yang cukup panjang, langsung ke dalam sistem peredaran darah melalui vena.
    • Prinsipnya sama dengan IV intermitten, tapi ada beberapa perbedaan :
      • pasien harus berbaring
      • jarum khusus untuk pemberian infus atau transfusi berupa abbocath.

Kloning

Kloning

Kloning hewan adalah proses dimana seluruh organisme direproduksi dari sel yang diambil dari organisme induk sehingga menghasilkan keturunan yang secara genetik identik.
Ini berarti hewan kloning merupakan duplikat sama persis dari induknya, yang berarti juga memiliki DNA yang sama.
Kloning sebenarnya banyak terjadi di alam. Reproduksi aseksual pada organisme tertentu dan terjadinya kembar dari sel telur yang sama merupakan contoh kloning.
Dengan kemajuan teknologi, proses kloning saat ini bisa dilakukan di laboratorium.

Kloning Hewan di Laboratorium

Para ilmuwan telah mencoba mengkloning hewan untuk waktu yang lama. Banyak upaya awal belum menunjukkan hasil positif.
Hasil kloning pertama yang cukup sukses yaitu ketika kecebong berhasil dikloning dari sel embrio katak.
Hal ini dilakukan dengan proses transfer nukleus. Hanya saja kecebong hasil kloning tidak hidup lama untuk tumbuh menjadi katak dewasa. Namun hal ini tetap menjadi terobosan yang penting.
Contoh kloning hewan pertama yang benar-benar berhasil dilakukan pada domba.
Dolly, nama domba hasil kloning tersebut, tidak hanya hidup lama tetapi juga mampu bereproduksi secara alami.
Dolly dikloning oleh Ian Wilmut dan timnya di Institut Roslyn di Edinburgh, Skotlandia, pada tahun 1997.
Tidak seperti kasus sebelumnya, Dolly tidak dikloning dari sel embrio, tetapi dari sel kelenjar susu yang diambil dari domba dewasa.
Sejak saat itu ilmuwan berhasil mengkloning berbagai jenis hewan seperti tikus, kucing, kuda, lembu, babi, rusa, dll.

Upaya awal kloning hewan dilakukan dengan menggunakan sel embrio.
Inti DNA diekstraksi dari sel embrio dan ditanamkan ke sel telur yang belum dibuahi.
Proses pembuahan dirangsang dengan memberikan kejutan listrik atau dengan bahan kimia tertentu.
Sel-sel yang berkembang kemudian ditanamkan ke rahim induk betina.
Hewan kloning yang dihasilkan memiliki ciri identik dengan sel asli.
Sejak kloning Dolly, saat ini dimungkinkan membuat kloning dari sel non-embrio.
Kloning hewan dapat dilakukan baik untuk tujuan reproduksi dan non-reproduksi atau terapeutik.
Dalam kasus kedua, kloning dilakukan untuk menghasilkan sel punca yang dapat digunakan untuk tujuan terapeutik, misalnya untuk penyembuhan atau menciptakan organ yang rusak (tidak menduplikasi seluruh organisme).

Etika Kloning Hewan

Sementara kebanyakan ilmuwan menganggap kloning hewan sebagai terobosan besar, banyak orang merasa tidak nyaman dengan ide itu karena alasan etika.
Yang benar adalah bahwa sebagian besar masyarakat umum tidak memahami apa sebenarnya kloning sehingga menimbulkan kesalahpahaman.
Di beberapa negara, kloning hewan diperbolehkan, meskipun belum mengijinkan kloning manusia.
Sedangkan sebagian yang lain melarang kloning untuk tujuan terapi meskipun hal ini berpotensi menyelamatkan banyak orang dari penyakit mematikan.

Plus Minus Kloning Hewan

Proses kloning bisa saja mengalami kegagalan seperti terjadinya cacat bawaan.
Namun di sisi lain, koning hewan berpotensi menyelamatkan spesies langka yang terancam kepunahan.
Sebagai sebuah terobosan baru, kloning masih tetap memicu kontroversi dari pihak yang pro dan kontra hingga saat in

Daun seribu

DAUN SERIBU

Daun seribu termasuk tanaman herbal yang banyak manfaat yang dapat menyambuhkan gangguan syaraf,gangguan pencernaan, mengurangi yeri haid.Di indonesia dikenal dengan nama Daun Seribu.

Indonesia:    Daun seribu
 
Achillea santolina

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
         Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
             Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                 Sub Kelas: Asteridae
                     Ordo: Asterales
                         Famili: Asteraceae
                             Genus: Achillea
                                 Spesies: Achillea santolina L

Nama latin: Achillea millefolium

Nama daerah: Godong sewu; Daun hidung berdarah; Gandana; Momadra

Deskripsi tanaman: Herba (Rumput – rumputan)tinggi 15-50 cm. Daun bercangap menyirip, pada masa vegetatif, daun tumbuh membentuk roset, karena batang belum muncul di atas tanah, lebar anak daun hanya 2 mm. Bunga pada tandannya membentuk payung berwarna kemerahan atau putih, tabungnya berwarna kuning, pada saat berbunga tangkainya tumbuh cepat sehingga tampak ruasnya memanjang. Buahnya kecil-kecil dan kulit tidak pecah.

Deskripsi

Habitus : Semak, tinggi  45 cm.
Batang : Tidak berkayu, bulat, berbuku, hijau.
Daun : Majemuk, menyirip ganda, duduk memeluk batang, bercangap, ujung membulat atau tumpul, pangkal menyempit, panjang 2-35 cm, lebar 1-4 cm, hijau.
Bunga : Majemuk, di ujung batang, bentuk kerucut, diameter + 1,5 cm, putik menjulang keluar, mahkota lima, bergerigi tumpul, tabung tiga sampai sepuluh, putih.
Buah : Kecil, bulat telur, coklat.
Biji : Kecil, pipih, hitam,
Akar : Tunggang, coklat muda.

Kandungan kimia
Daun dan akar Achiltea millefolium mengandung saponin dan flovonoida, di samping itu akar juga mengandung polifenol dan daunnya juga mengandung minyak atsiri.
Habitat: Tumbuh baik pada ketinggian tempat 900-1500 m dpl.

Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhan

Kandungan kimia: Akhileina; Stakhidrina; Kholina; Polina; Apigenin; Inulin; Flavon; Glikosida benzaldehidsianhidrin; Zat samak; Asparagin; Minyak lemak.

Khasiat: Diaforetik; Antipiretik; Diuretik; Hipotensif; Antiseptik.

Nama simplesia: Achilleae millefolli Herba


Resep tradisional:


Daun Achillea millefolium berkhasiat sebagai obat nyeri haid dan obat sakit perut.

Untuk obat nyeri haid:

Yang  dipakai  20 gram daun Achillea millefolium, dicuci dan direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, seteiah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus

Gangguan syaraf:

Daun seribu kering 30 g; Air 2 gelas, Daun direbus hingga cairannya tinggal 1 gelas, Diminum setiap jam

Gangguan pencernaan:

Daun seribu ditumbuk halus 1 sendok makan; Madu 1 sendok makan, Keduanya diaduk menjadi satu, Sehari minum 3 kali; tiap kali minum 1 cangkir; setiap hari hendaknya makan buah pepaya.

Tablet

Definisi

Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan sebagai tablet atau tablet kompresi .(USP 26, Hal 2406)
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa. (FI IV, Hal 4)

 Kriteria Tablet

Suatu tablet harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan;
2. Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil;
3. Keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik/mekanik;
4. Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan;
5. Waktu hancur dan laju disolusi harus memenuhi persyaratan;
6. Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan;
7. Bebas dari kerusakan fisik;
8. Stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan;
9. Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu;
10. Tablet memenuhi persayaratan Farmakope yang berlaku.
(Proceeding Seminar Validasi, Hal 26)

 Keuntungan Sediaan Tablet

Sediaan tablet banyak digunakan karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu :
1. Tablet dapat bekerja pada rute oral yang paling banyak dipilih;
2. Tablet memberikan ketepatan yang tinggi dalam dosis;
3. Tablet dapat mengandung dosis zat aktif dengan volume yang kecil sehingga memudahkan proses pembuatan, pengemasan, pengangkutan, dan penyimpanan;
4. Bebas dari air, sehingga potensi adanya hidrolisis dapat dicegah/diperkecil.
Dibandingkan dengan bentuk sediaan lain, sediaan tablet mempunyai keuntungan, antara lain :
1. Volume sediaan cukup kecil dan wujudnya padat (merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan dan paling kompak), memudahkan pengemasan, penyimpanan, dan pengangkutan;
2. Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh (mengandung dosis zat aktif yang tepat/teliti) dan menawarkan kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling rendah;
3. Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah besar dengan volume yang kecil;
4. Tablet merupakan sediaan yang kering sehingga zat aktif lebih stabil;
5. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air;
6. Zat aktif yang rasanya tidak enak akan berkurang rasanya dalam tablet;
7. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah; tidak memerlukan langkah pekerjaan tambahan bila menggunakan permukaan pencetak yang bermonogram atau berhiasan timbul;
8. Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal di tenggorokan, terutama bila bersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi;
9. Pelepasan zat aktif dapat diatur (tablet lepas tunda, lepas lambat, lepas terkendali);
10. Tablet dapat disalut untuk melindungi zat aktif, menutupi rasa dan bau yang tidak enak, dan untuk terapi lokal (salut enterik);
11. Dapat diproduksi besar-besaran, sederhana, cepat, sehingga biaya produksinya lebih rendah;
12. Pemakaian oleh penderita lebih mudah;
13. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran kimia, mekanik, dan stabilitas mikrobiologi yang paling baik.
(The Theory & Practice of Industrial Pharmacy, Lachman Hal 294 dan Proceeding Seminar Validasi, Hal 26)

Kerugian Sediaan Tablet

Di samping keuntungan di atas, sediaan tablet juga mempunya beberapa kerugian, antara lain :
1. Ada orang tertentu yang tidak dapat menelan tablet (dalam keadaan tidak sadar/pingsan);
2. Formulasi tablet cukup rumit, antara lain :
· Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi kompak padat, karena sifat amorfnya, flokulasi, atau rendahnya berat jenis;
· Zat aktif yang sulit terbasahi (hidrofob), lambat melarut, dosisnya cukup besar atau tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna, atau kombinasi dari sifat tersebut, akan sulit untuk diformulasi (harus diformulasi sedemikian rupa);
· Zat aktif yang rasanya pahit, tidak enak, atau bau yang tidak disenangi, atau zat aktif yang peka terhadap oksigen, atmosfer, dan kelembaban udara, memerlukan enkapsulasi sebelum dikempa. Dalam hal ini sediaan kapsul menjadi lebih baik daripada tablet.
(The Theory & Practice of Industrial Pharmacy, Lachman Hal 294)
Tetapi jika dibandingkan dengan keuntungannya, kerugian sediaan tablet jauh lebih sedikit sehingga sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak dijumpai di perdagangan.

Emulsi

Cara Pembuatan Emulsi
Dikenal 3 metode dalam pembuatan emulsi yaitu :
  1. Metode gom kering atau metode continental
  2. Metode gom basah atau metode inggris
  3. Metode botol atau metode botol forbes
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan emulsi, untuk pembuatan emulsi yang baik.
  1. Mortar dan stamper
  2. Botol
  3. Mixer, blender
  4. Homogenizer
  5. Colloid mill
 Cara Membedakan Tipe Emulsi
Dikenal beberapa cara membedakan tipe emulsi yaitu :
  1. Dengan Pengenceran Fase
  2. Dengan pengecatan / pemberian warna
  3. Dengan kertas saring
  4. Dengan konduktivitas listrik
 Kestabilan Emulsi
Emulsi dikatakan tidak stabil bila mengalami hal-hal seperti dibawah ini :
1. Creaming yaitu terpisahnya emulsi menjadi dua lapisan, dimana yang satu mengandung fase dispers lebih banyak daripada lapisan yang lain. Creaming bersifat reversibel artinya bila dikocok perlahan-lahan akan terdispersi kembali.
2. Koalesen dan cracking (breaking) yaitu pecahnya emulsi karena film yang meliputi partikel rusak dan butir minyak akan koalesen (menyatu). Sifatnya irreversibel (tidak bisa diperbaiki). Hal ini dapat terjadi karena:
* Peristiwa kimia, seperti penambahan alkohol, perubahan PH, penambahan CaO / CaCL2
* Peristiwa fisika, seperti pemanasan, penyaringan, pendinginan dan pengadukan.
3. Inversi yaitu peristiwa berubahnya sekonyong-konyong tipe emulsi W/O menjadi O/W atau sebaliknya dan sifatnya irreversible.

Radiasi Ultraviolet

Radiasi Sinar Ultraviolet akibat terpapar sinar Matahari

Sinar Ultraviolet banyak terdapat pada sinar matahari terutama di siang hari. Sinar tersebut telah diketahui sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kanker pada kulit. Sinar ultraviolet bisa menembus kaca jendela dan awan tebal sehingga bisa menyebabkan perubahan DNA pada sel kulit yg pada akhirnya menjadi sel kanker/ganas. Sinar UV ada 2 jenis A dan B, dimana UV B paling berbahaya dan berefek lebih buruk dari pada A. Namun tetap saja sinar UV A, perlu diwaspadai akan efek radiasinya terhadap kulit kita.

Sinar UV A lebih dikenal sebagai sinar yg bisa membuat kulit mudah berkeriput dan menua. Sinar UV A dapat menembus lapisan kulit lebih dalam drpd sinar UV B. Sinar UV B merupakan sinar UV yg paling sering membuat kulit terbakar matahari karena berkerja pada bagian lapisan luar kulit dimana mudah sekali berubah menjadi kanker.

Oleh karenanya, para ahli kulit menyarankan agar kita selalu enggunakan tabir surya yg bisa menangkal sinar UV A dan B sehingga tidak menembus pada kulit dan menyebabkan kanker,penuaan dan keriput. Anda juga bisa menggunakan perlengkapan perlindungan diri lainnya dari sinar matahari seperti Topi,kaca mata hitam, baju yg menutup area kulit badan, payung dsb. Tabir surya biasanya mengandung SPF (Sun Protection Factor) pada kadar tertentu yg bisa menangkal sinar UV A dan B

Pada suatu penelitian dermatologis, peneliti menemukan bahwa sinar UV meskipun terpaparkan pada kulit hanya sedikit saja tapi jika dilakukan berulang kali maka bisa menyebabkan perubahan sel kulit yg mengarah kepada kanker kulit. Sinar UV yg dimaksud bisa dari sinar matahari ataupun pada sinar UV yg diproduksi pada alat2 kecantikan modern untuk mencoklatkan kulit (tanning). Makin sering terpapar dan makin luas area ygterpapar maka penetrasi sinar UV semakin dlm akibatnya efek radiasinya pun makin tinggi. Efek radiasi tersebut merupakan awal mula perubahan metabolisme sel dan DNA kulit sehingga terjadi mutasi gen/DNA menjadi ganas.

Peranan tabir surya yg bisa menangkal efek radiasi sinar UV A dan B sangat penting dalam hal ini. SPF 30 adalah kadar minimal yg disarankan untuk menangkal sinar UV A dan B. Namun perlu juga teliti sebelum memilih tabir surya, sebab banyak tabir surya yg beredar di pasaran hanya memproteksi kulit dari sinar UV B saja, tidak UV A. Padahal yg dianjurkan sebaiknya adalah yg memproteksi kulit terhadap kedua sinar tsb.